Blog ini sedang mengikuti kompetisi sayembara blog. Mohon dukungannya

Selasa, 01 September 2015

Kelola Keuangan dengan Bijak? Kenapa Nggak?


Halo sahabat semuanya! Bagaimana kabar kalian semua? Saya doakan kalian semua dalam keadaan sehat dan tidak dalam keadaan bokek alias kekurangan duit. Ups! Bicara soal bokek, jadi ingat kalau uang saya juga lagi habis mungkin karena saya nggak bias ngaturnya kali ya? BTW beberapa waktu lalu ada seminar yang judulnya “Bijak Mengelola Keuangan” yang diadakan oleh Sun Life Financial sampai-sampai mereka mengundang Bapak Safir Senduk untuk menjadi pembicara. Wuih! Pak Safir Senduk? Emang dia siapa sih? Daripada banyak tanya mendingan sobat baca dulu artikel dibawah ini.




Sun  Life  Financial  adalah  organisasi  jasa  keuangan  internasional terkemuka  yang  menyediakan  aneka  produk  asuransi  dan  wealth management  untuk nasabah  individu dan korporat. Didirikan  pada  1865,  Sun  Life  Financial  dan  para  mitranya  saat ini  beroperasi  di  pasar  utama  dunia,  yaitu  Kanada,  Amerika Serikat,  Inggris, Indonesia, dll




Bapak Safir  Senduk  adalah  seorang  Perencana  Keuangan. Beliau menempuh pendidikannya  di  STIE  IBMI  Jakarta. Pak Safir mendirikan Biro Perencanaan Keuangan Safir Senduk & Rekan pada awal tahun 1998. Misi biro ini adalah  memberikan  edukasi  tentang  keuangan  keluarga  kepada masyarakat dan membantu mereka dalam membuat perencanaan keuangan. Selain melayani klien, Pak Safir juga telah menulis 10 judul buku dimana  salah  satu  bukunya best seller. Beliau juga menjadi  Perencana  Keuangan  pertama  Indonesia yang berbicara di Hong Kong dan Amerika Serikat. Selain menjadi Perencana Keuangan, beliau juga menguasai Ilmu Grafologi, yaitu ilmu menganalisa karakter seseorang lewat tulisan tangannya. Bahkan katanya, seperti apa gaya seseorang mengelola keuangannya, bisa terlihat dari tulisan tangannya.




Sangat penting! Kenapa? Karena dulu masyarakat merasa bisa mengelola keuangannya secara mandiri, tidak perlu diajarkan ini itu. Kenyataannya? Mereka malah kebablasan. Uang yang susah payah mereka dapatkan malah hilang nggak jelas kemana ngalirnya. Apa kalian pernah merasa seperti ini? Karena itulah gunanya kita semua perlu diajarkan bagaimana caranya mengelola keuangan itu.



Membentuk Kepribadian

Saya rasa kita semua sudah tahu bukan kalau otak manusia itu bisa dibagi menjadi otak kiri dan otak kanan? Jikalau kalian itu orangnya serius dan sangat memperhitungkan segala sesuatunya maka kalian adalah pengguna otak kiri. Sebaliknya, jika kalian orangnya suka sekali bersantai seperti mendengarkan music dan pergi liburan kalian adalah pengguna otak kanan.

Menurut Pak Safir Senduk, kita harus menyeimbangkan belahan otak kiri dan belahan otak kanan kita juga. Karena katanya jika tidak, maka keuanganpun juga menjadi tidak seimbang. Misalnya saja disaat kita sudah memperkirakan semuanya secara rapi kita juga harus melepas penat kita dengan bersantai tapi tentunya tidak boros.

Mengelola Cashflow


Apa itu cashflow? Cashflow adalah arus keluar masuk uang dari yang kita dapatkan. Bagaimana cara mengelolanya? 

Memiliki investasi sebanyak mungkin


Menurut Pak Safir Senduk, orang yang kaya itu bukanlah orang yang banyak pendapatannya tapi adalah orang yang banyak investasinya. Kenapa? Karena jika misalnya kita berhenti bekerja maka tentu gaji yang besar itu tentu tidak akan kita dapatkan lagi. Oleh sebab itulah diharapkan aset kita yang berupa investasi produktif tersebut yang akan menghidupi keluarga kita kelak meskipun kita tidak lagi bekerja.

Siapkan dana untuk masa depan



Lumrahnya disebut dengan tabungan. Tabungan itu tidak ada aturan bakunya berapa yang harus kita tabung. Karena menabung itu bisa berdasarkan penghasilan. Biasanya makin banyak penghasilan maka uang yang dia tabungkan juga semakin banyak. Lalu menabung itu juga bisa disebabkan karena tujuan tertentu. Misalnya kalian mau beli beli sepeda motor, lucu dong kalau kalian malah nabung cuma Rp1000 setiap hari? Kapan selesainya? 

Berikut ini adalah beberapa pos pengeluaran besar di masa depan 

Pernikahan 


Nggak bisa dipungkiri lagi kalau pernikahan menghabiskan biaya yang nggak sedikit. 

Rumah dan Isinya 


Pingin rumah yang ideal dan punya furniture yang bagus-bagus? 
Makanya siapin dulu uangnya dari sekarang 

Anak 


Biaya pendidikan sudah semakin tinggi sekarang, tapi tentu 
kita juga tidak ingin anak kita nggak sekolah bukan?  

Pensiun


Nggak bekerja lagi? Tenang, kan udah disiapin uangnya dari jauh-jauh hari. Hari tua jadi tenang deh


Atur pengeluaran

Bagaimana caranya?



Ketahui dimana letak keborosan

Kita musti tahu dimana kita sering ngabisin duit itu. Misalnya sebagai seorang pelajar kalian terlalu banyak Makai uang jajan buat main ke warnet maka patut dikurangi tuh, biar nggak tekor.  




Kendalikan keinginan

Ingat ya! Jangan habiskan uang itu karena keinginan tapi karena kebutuhan. Belum tentu semua yang kita butuhkan itu kita perlukan. Bisa aja kan, kita lihat ada baju yang bagus langsung aja kita serobot. Eh, tahu-tahunya di rumah nggak kepake. Rugi!

Lakukan prioritas pada pengeluaran


Maksudnya disini adalah kita harus mengutamakan hal-hal yang penting terlebih dahulu, baru setelah itu kebutuhan yang sekunder. Contohnya masa iya cuma beli pulsa buat modem kita jadi nggak makan 3 hari? Kalau udah gede, seharusnya kita udah mampu berpikir secara dewasa.





Yang terakhir, Jangan Lupa Beramal


Tentunya sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa kita juga harus bersyukur kepada-Nya yang telah memberikan rezekinya kepada kita semua. Jangan malah lupa pada penciptanya sendiri disaat dia sudah mempunyai banyak rezeki. Kalian marah nggak kalau misalnya kalian beri adik kalian uang buat jajan, lalu tahu-tahunya adik kita malah makin cuek sama kita? Pasti marah dong, emangnya siapa juga yang suka sama orang yang nggak tahu terima kasih.




Gimana caranya jika kita mempunyai banyak mulut yang harus disuapi 
tetapi pendapatan nggak cukup? 

Cek pengeluaran lalu kurangi yang tidak perlu. Kalau rasanya yang tidak perlu sudah dikurangi dan masih tetap tidak cukup caranya adalah mencari pemasukan tambahan

Kalau misalnya kita merupakan single parent dan pekerjaan kita tidak tetap 
sedangkan ada anak yang mau masuk sekolah padahal biayanya bisa dibilang tidak sedikit :

Usahakan agar kita mempunyai investasi ataupun tabungan. Misalnya dengan cara menjual barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi. Dan jaga agar tetap mempunyai pekerjaan sekalipun pendapatannya naik turun. Daripada tidak bekerja bukan?


Bagaimana menurut kalian? Apakah postingan ini bermanfaat? Semoga setelah membaca ini, teman-teman semua jadi lebih bijak dalam mengelola keuangan.

Sumber Gambar : Google Image
Sumber Tulisan : Bahan Seminar, Video Talkshow Bapak Safir Senduk & Pemikiran sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar